Ahli Rusia Teliti #DanauToba, Ini Hasilnya
BUHIT NEWS -- Danau Toba di Sumatera Utara tercipta dari letusan kolosal purba. Letusan tersebut dikenal sebagai salah satu erupsi terbesar dalam sejarah bumi, 75 ribu tahun lalu. Kala itu, gunung api purba di zona subduksi di Sumatera itu melontarkan sekitar 2.800 kilometer kubik material vulkanis yang mempengaruhi iklim dan lingkungan global di masa itu.
Ribuan kubik magma itu keluar dan mengendap di permukaan kerak bumi. Magma ini membentuk lapisan-lapisan horizontal layaknya tumpukan pancake.
Untuk meneliti proses pembentukan kaldera sebesar Danau Toba tersebut, sekelompok pakar geosains dari Novosibirsk State University, Rusia, dan Postdam Hemholt Centre GFZ German Research Center for Geoscience melakukan riset. Penelitian ini didasari hipotesis tentang kawah kaldera besar terjadi akibat letusan gunung berapi besar dari masa lalu.
"Letusan terbesar yang pernah terjadi sepanjang sejarah," ujar Christoph Sens-Schonfelder, anggota penelitian dari GFZ German Research Center for Geoscience, seperti dikutip dari Science Daily. Letusan itu membentuk Danau Toba sepanjang 80 kilometer.
Para peneliti memasang jaringan seismometer di sekitar Danau Toba untuk menyelidikinya. Melalui metode pengukuran seismologi anyar itu para peneliti berhasil menyelidiki struktur internal wadah magma di bawah kaldera Toba. Menurut Sens-Schonfelder, kerak bagian tengah Toba terdiri atas sejumlah lapisan horizontal, seperti pancake.
"Di bawah kedalaman tujuh kilometer, sebagian besar kerak masih merupakan intrusi magma cair horizontal," ujarnya. Selama enam bulan, ilmuwan merekam perubahan seismik yang timbul dari getaran alami dapur magma tersebut.
Lapisan gunung berapi seperti ini juga banyak ditemukan di beberapa negara. Antara lain, Taman Nasional Yellow-Stone di Amerika Serikat, gunung berapi di Pegunungan Andes, dan kaldera Danau Taupo di Selandia Baru. Temuan ini diklaim mampu membantu memahami penyebab letusan super gunung purba. (sumber)
Bonus:
Ribuan kubik magma itu keluar dan mengendap di permukaan kerak bumi. Magma ini membentuk lapisan-lapisan horizontal layaknya tumpukan pancake.
Untuk meneliti proses pembentukan kaldera sebesar Danau Toba tersebut, sekelompok pakar geosains dari Novosibirsk State University, Rusia, dan Postdam Hemholt Centre GFZ German Research Center for Geoscience melakukan riset. Penelitian ini didasari hipotesis tentang kawah kaldera besar terjadi akibat letusan gunung berapi besar dari masa lalu.
"Letusan terbesar yang pernah terjadi sepanjang sejarah," ujar Christoph Sens-Schonfelder, anggota penelitian dari GFZ German Research Center for Geoscience, seperti dikutip dari Science Daily. Letusan itu membentuk Danau Toba sepanjang 80 kilometer.
Para peneliti memasang jaringan seismometer di sekitar Danau Toba untuk menyelidikinya. Melalui metode pengukuran seismologi anyar itu para peneliti berhasil menyelidiki struktur internal wadah magma di bawah kaldera Toba. Menurut Sens-Schonfelder, kerak bagian tengah Toba terdiri atas sejumlah lapisan horizontal, seperti pancake.
"Di bawah kedalaman tujuh kilometer, sebagian besar kerak masih merupakan intrusi magma cair horizontal," ujarnya. Selama enam bulan, ilmuwan merekam perubahan seismik yang timbul dari getaran alami dapur magma tersebut.
Lapisan gunung berapi seperti ini juga banyak ditemukan di beberapa negara. Antara lain, Taman Nasional Yellow-Stone di Amerika Serikat, gunung berapi di Pegunungan Andes, dan kaldera Danau Taupo di Selandia Baru. Temuan ini diklaim mampu membantu memahami penyebab letusan super gunung purba. (sumber)
Bonus:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar