Warga Arbin Gotong Royong Fungsikan Kembali Rumah Sakit di Pinggiran Damaskus Suriah
Sebuah inisiatif luar biasa muncul dari kota Arbin, di pedesaan Damaskus, Suriah, ketika warga setempat bersama-sama memutuskan untuk menghidupkan kembali Rumah Sakit Nasional yang telah lama terbengkalai. Setelah tiga dekade tidak berfungsi, bangunan tersebut kini menjadi pusat harapan baru bagi ribuan orang yang tinggal di kawasan padat penduduk itu.
Upaya rehabilitasi rumah sakit ini tidak datang dari pemerintah maupun lembaga internasional, melainkan murni dari komunitas. Anak-anak, remaja, orang dewasa, hingga lansia ikut serta dalam proses pembersihan dan persiapan bangunan. Semangat kebersamaan ini menjadi bukti nyata bahwa warga Arbin bertekad memulihkan pelayanan kesehatan di kota mereka.
Bagi warga, keberadaan rumah sakit ini sangat vital. Tingginya kepadatan penduduk Arbin dan daerah sekitarnya membuat kebutuhan akan fasilitas kesehatan semakin mendesak. Selama ini, pasien harus pergi jauh untuk mendapatkan layanan medis, termasuk mereka yang menderita penyakit kronis maupun korban luka akibat konflik.
Proyek ini juga menunjukkan tanda kembalinya sebagian besar penduduk ke kota mereka setelah bertahun-tahun meninggalkan rumah karena perang. Rehabilitasi rumah sakit menjadi simbol kebangkitan komunitas sekaligus tekad untuk membangun kembali kehidupan normal di tengah keterbatasan.
Pendanaan untuk proyek ini sepenuhnya berasal dari masyarakat. Melalui kampanye penggalangan dana dan donasi pribadi, warga berhasil mengumpulkan lebih dari 60 ribu dolar Amerika dalam bentuk tunai. Selain itu, para pedagang lokal juga ikut memberikan kontribusi berupa barang dan jasa.
Sejauh ini, belum ada dukungan dari organisasi luar maupun pemerintah. Meski begitu, warga tidak surut semangat. Mereka justru merasa lebih memiliki rumah sakit ini karena seluruh proses pemulihan dibiayai dan dikerjakan oleh tangan-tangan mereka sendiri.
Sebuah studi lengkap tentang kondisi bangunan sudah dilakukan, memastikan bahwa rumah sakit masih bisa dipulihkan dengan perbaikan besar. Langkah awal berupa kampanye pembersihan telah dilakukan, dan kini pekerjaan restorasi mulai berjalan di sejumlah bagian penting.
Fokus utama perbaikan diarahkan pada departemen vital seperti ruang bersalin. Wilayah Arbin sangat membutuhkan fasilitas tersebut mengingat tingginya angka kelahiran dan minimnya akses ibu hamil terhadap layanan medis yang layak.
Menurut estimasi, biaya rehabilitasi lantai dasar rumah sakit mencapai 250 ribu dolar, sementara lantai pertama diperkirakan membutuhkan 450 ribu dolar. Angka ini menjadi tantangan besar, namun warga yakin dengan solidaritas dan kerja sama, dana bisa terkumpul secara bertahap.
Video yang merekam inisiatif ini memperlihatkan wajah-wajah penuh harapan. Dari anak-anak yang membawa peralatan sederhana hingga para orang tua yang dengan sabar membersihkan reruntuhan, semua menunjukkan kebanggaan karena bisa berkontribusi bagi masa depan kesehatan kota mereka.
Selain masalah kesehatan, inisiatif ini juga berdampak sosial. Warga yang sebelumnya tercerai-berai kini berkumpul kembali dalam satu tujuan mulia. Gotong royong ini menciptakan rasa persatuan yang semakin menguatkan ikatan sosial di tengah situasi sulit.
Pekerjaan restorasi diperkirakan akan memakan waktu lama, namun keberhasilan awal seperti terkumpulnya dana besar sudah menjadi capaian penting. Proses ini menunjukkan bahwa ketika komunitas bersatu, perubahan besar bisa diwujudkan tanpa menunggu bantuan dari luar.
Keberhasilan penggalangan dana di Arbin juga memberi inspirasi bagi kota-kota lain di Suriah yang menghadapi kondisi serupa. Banyak daerah dengan fasilitas kesehatan rusak total kini melihat bahwa pemulihan mungkin saja dilakukan dengan mengandalkan kekuatan lokal.
Warga juga berharap bahwa dengan adanya inisiatif ini, perhatian dari lembaga kemanusiaan internasional akan meningkat. Bantuan tambahan, terutama dalam bentuk peralatan medis dan dukungan teknis, akan mempercepat pemulihan rumah sakit sehingga bisa segera beroperasi.
Namun bagi warga Arbin, yang terpenting saat ini adalah menjaga momentum. Mereka ingin memastikan bahwa proyek ini tidak berhenti di tengah jalan dan benar-benar menghasilkan fasilitas kesehatan yang dapat dinikmati semua orang.
Kembalinya Rumah Sakit Nasional Arbin ke fungsi aslinya akan menjadi tonggak bersejarah bagi kota itu. Tidak hanya menyediakan layanan medis, tetapi juga mengembalikan kepercayaan diri masyarakat setelah puluhan tahun kehilangan salah satu fasilitas terpenting.
Meski tantangan dana masih besar, semangat warga menjadi modal utama. Dengan tekad kuat, mereka terus bekerja membersihkan, memperbaiki, dan merancang masa depan rumah sakit agar bisa segera melayani pasien.
Setiap langkah kecil yang dilakukan warga mencerminkan harapan besar. Dari menyapu lantai berdebu hingga mengumpulkan sumbangan kecil, semua memiliki makna besar dalam perjalanan panjang memulihkan layanan kesehatan di Arbin.
Kini, mata seluruh warga tertuju pada rumah sakit yang mulai bangkit dari keterpurukan. Mereka percaya bahwa keberhasilan ini akan menjadi simbol bahwa meski perang meninggalkan luka, kekuatan komunitas bisa menyembuhkan.
Bagi Arbin, rumah sakit bukan sekadar bangunan. Ia adalah lambang kehidupan baru, harapan, dan masa depan yang lebih sehat untuk generasi mendatang. Sebuah bukti nyata bahwa solidaritas mampu menghidupkan kembali apa yang pernah hilang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar